Appi Ingin Pasar Di Makassar Terapkan Konsep Modern Ala Summarecon

Appi Ingin Pasar di Makassar Terapkan Konsep Modern ala Summarecon

Foto: Istimewa

PABICARA.COM, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar menjadikan pasar di kawasan Summarecon, Kecamatan Biringkanaya, sebagai percontohan pasar tradisional modern karena menawarkan kenyamanan dan kebersihan yang bersaing dengan ritel modern.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa pasar tersebut akan menjadi model dalam pembenahan pasar tradisional di kota ini.

“Tadi saya meninjau pasar modern di Biringkanaya, tepatnya di kawasan Summarecon dekat Untia. Ini bisa menjadi percontohan untuk kita benahi dan terapkan di pasar-pasar lainnya,” ujar Munafri setelah kunjungan lapangan pada Rabu (14/5/2025).

Ia melakukan kunjungan ini usai menerima bantuan bibit mangrove dari Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, di Makassar.

Saat tiba di pasar Summarecon, Munafri yang akrab disapa Appi, menyampaikan kekagumannya terhadap pengelolaan pasar tersebut.

“Pasar Summarecon sangat bagus. Penataannya rapi, kebersihannya terjaga, dan sanitasinya luar biasa. Saya sangat senang melihatnya dan berharap konsep ini bisa kita terapkan di pasar-pasar lain,” katanya.

Pasar yang dikunjungi Appi masih berupa bangunan sementara, namun telah menampung lebih dari 40 tenant aktif. Sejumlah pedagang lainnya menunggu untuk menempati bangunan utama yang direncanakan seluas 3.000 meter persegi.

Appi berharap seluruh pasar di Makassar bisa mengikuti standar yang diterapkan di pasar Summarecon.

“Kalau konsep ini kita terapkan di Makassar, saya yakin berhasil. Saya bahkan akan dorong dan paksa agar model pasar seperti ini diwujudkan,” tegas alumnus FH Unhas tersebut.

Ketua Golkar Makassar itu menyebut pasar Summarecon sebagai contoh nyata pasar tradisional yang mengadopsi konsep modern. Ia menolak membiarkan pasar tradisional tetap kumuh dan tidak tertata.

“Saya ingin ubah stigma pasar tradisional yang kumuh dan pengap. Kita akan benahi satu per satu, secara bertahap,” katanya.

Sebagai langkah awal, ia menargetkan Pasar Toddopuli di Kecamatan Panakkukang sebagai proyek percontohan berikutnya.

“Kita akan coba dulu di Pasar Toddopuli. Nanti dibagi zona ada zona basah, zona makanan, zona daging dan semuanya ditata dengan sanitasi yang baik,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pasar tersebut akan dilengkapi petugas kebersihan khusus. Bangunannya sederhana, menggunakan hanggar putih, tetapi fungsional dan bersih.

Untuk mendanai proyek pasar tradisional modern (tramo), Appi menyebut akan mendorong Perumda Pasar sebagai instansi penggerak. Ia membuka opsi pembiayaan melalui penyertaan modal dari APBD.

“Perencanaannya harus matang. Saya perkirakan butuh anggaran Rp5 hingga Rp10 miliar per satu pasar,” pungkasnya.