Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja Awasi Langsung PSU Di Palopo
Bawaslu RI Perkuat Pengawasan Langsung pada PSU Kota Palopo (Foto: Ist)
PABICARA.COM, PALOPO — Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, turun langsung mengawasi proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) di tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/5/2025).
Setelah memimpin apel pagi dan rapat koordinasi di Sekretariat Bawaslu Kota Palopo, Rahmat Bagja bersama rombongan bergerak meninjau TPS 3 di Kelurahan Tompotika, Kecamatan Wara, yang berlokasi di eks Kantor DPRD Kota Palopo. Mereka kemudian melanjutkan pengawasan ke TPS lokasi khusus di Lapas Kelas IIA Palopo, Kelurahan Buntu Datu. TPS 7 di Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, menjadi lokasi terakhir yang mereka kunjungi.
“Kami ingin memastikan secara langsung bahwa PSU di Palopo berjalan sesuai prosedur, transparan, dan aman. Sejauh ini, hampir tidak ada masalah yang kami temukan, namun tentu masih menunggu laporan lengkap dari pengawas di lapangan,” ujar Bagja di TPS 7 Kelurahan Pontap, kota Palopo.
Ia menegaskan bahwa pengawasan intensif dilakukan sebagai bentuk komitmen menjaga integritas dan kejujuran dalam proses demokrasi.
Selain itu, Bawaslu juga terus berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menjamin tidak adanya gangguan selama proses pemungutan hingga penghitungan suara.
Respons terhadap Potensi Pelanggaran dan Gangguan
Rahmat Bagja menyatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi sejumlah potensi pelanggaran dalam pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kota Palopo. Langkah antisipatif itu termasuk pengawasan langsung ke lokasi dan penyampaian imbauan kepada seluruh jajaran pengawas dan aparat keamanan.
“Kami waspadai potensi politik uang dan pengerahan massa. Alhamdulillah, sampai sejauh ini belum ada laporan yang signifikan terkait pelanggaran itu, dan beberapa pergerakan massa yang sempat terjadi malam sebelumnya telah berhasil dicegah,” kata Bagja.
Ia menambahkan bahwa pengawasan khusus juga difokuskan pada fase penghitungan suara, karena biasanya potensi konflik meningkat pada saat hasil mulai terlihat.
“Biasanya di jam 2 siang ke atas, ketika penghitungan dimulai dan hasil mulai diketahui, sering muncul aksi seperti pawai kemenangan yang berpotensi memicu bentrokan. Maka kami wanti-wanti aparat keamanan untuk menjaga situasi tetap kondusif,” tegasnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan resmi masuk dari patroli pengawasan, namun Bawaslu tetap meningkatkan kewaspadaan hingga seluruh proses selesai.
Partisipasi dan Edukasi Publik
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja juga turut menyoroti pentingnya peningkatan partisipasi pemilih. Menurut Bagja, berdasarkan pantauan awal di TPS 3 eks Kantor DPRD, tingkat partisipasi masih rendah pada pagi hari.
“Sekitar pukul setengah 10 tadi, baru sekitar 15 persen pemilih yang datang. Tapi mudah-mudahan terus naik hingga penutupan,” ujarnya.
Bawaslu menilai keterlibatan aktif warga dalam PSU menjadi salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan demokrasi yang sehat. Oleh karena itu, selain pengawasan teknis, edukasi kepada masyarakat juga terus digalakkan oleh jajaran pengawas di lapangan.
“Kami berharap masyarakat tenang, tidak mudah terprovokasi, dan menyerahkan semua proses kepada KPU. Partisipasi yang baik mencerminkan kematangan demokrasi kita,” ucap Bagja.
PSU di Palopo dilaksanakan sebagai bagian dari tindak lanjut temuan pelanggaran administratif di sejumlah TPS, dan saat ini berlangsung di bawah pengawasan ketat dari Bawaslu dan aparat keamanan.