Kembali Ke Kampung Halaman, Prof. Fadjry Gantikan Prof Zudan Penjabat Gubernur Sulsel

Prof. Fadjry Djufry
PABICARA.COM, MAKASSAR-Awal tahun 2025 membawa babak baru bagi kepemimpinan di Sulawesi Selatan. Prof. Fadjry Djufry, seorang akademisi dan peneliti terkemuka di bidang pertanian, telah ditunjuk untuk menggantikan Prof. Zudan Arif Fakhrulloh sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel.
Penugasan ini tidak hanya menjadi langkah strategis pemerintah, tetapi juga momentum penting bagi Prof. Fadjry untuk kembali ke tanah kelahirannya dan mengabdi lebih luas.
Pelantikan yang akan berlangsung Selasa hari ini (7 Januari 2025) di Kantor Kemendagri, Jakarta, menandai dimulainya tanggung jawab baru bagi guru besar yang dikenal dengan gagasan-gagasannya dalam bidang pertanian modern.
Ia bukan sosok asing di Sulsel, tempat ia tumbuh besar dan menyelesaikan pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Selama ini, Prof. Fadjry telah banyak berkontribusi pada pengembangan teknologi pertanian di Indonesia, menjadikannya figur yang dipandang layak untuk membawa perubahan positif bagi Sulsel.
Pendidikan dan Karier
Dilahirkan pada 14 Maret 1969 di Makassar, perjalanan pendidikan Prof. Fadjry Djufry dimulai dari SDN Komp Melayu Makassar, dilanjutkan ke SMPN 7 dan SMAN 4 Makassar.
Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Hasanuddin, memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada 1993. Pengabdian akademiknya tidak berhenti di situ, dengan meraih gelar Magister dan Doktor dalam bidang Agroklimatologi di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Sebagai seorang akademisi, ia tidak hanya dikenal sebagai peneliti, tetapi juga inovator yang gigih. Orasi pengukuhannya sebagai profesor riset tahun 2022 menggambarkan semangatnya untuk mewujudkan pertanian cerdas iklim, sebuah solusi yang relevan di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya.
Karier Prof. Fadjry semakin bersinar dengan berbagai posisi strategis di bidang penelitian dan pengembangan pertanian. Ia pernah memimpin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di Papua dan Sulawesi Selatan, hingga menjabat Kepala Balitbangtan Kementerian Pertanian.
Dari situ, ia terus mendorong inovasi berbasis teknologi yang tidak hanya meningkatkan produksi pangan tetapi juga memberdayakan petani.
Prof. Fadjry Djufry dikenal sebagai sosok yang bersahaja, meskipun memiliki gelar akademik dan sederet penghargaan. Kepemimpinannya tidak hanya terlihat dari kemampuannya menciptakan inovasi, tetapi juga keberaniannya untuk turun langsung ke lapangan, berdialog dengan petani, dan memberikan solusi praktis.
Prinsipnya yang berakar pada pengabdian dan manfaat bagi masyarakat menjadikannya pemimpin yang relevan dengan kebutuhan Sulsel saat ini.
Sebagai Pj Gubernur, ia menghadapi tantangan besar, termasuk mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memaksimalkan potensi daerah dalam bidang agribisnis. Namun, dengan latar belakang dan rekam jejaknya, ada optimisme besar bahwa Prof. Fadjry akan mampu menjawab tantangan tersebut.
Penugasan ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat Sulsel bahwa kepemimpinan berbasis ilmu, dedikasi, dan aksi nyata adalah fondasi yang kuat untuk membangun masa depan lebih baik.
Prof. Fadjry tidak hanya mewakili sosok pemimpin yang ditunjuk, tetapi juga harapan baru bagi Sulsel untuk melangkah maju menuju pembangunan yang berkelanjutan.(*)